Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Metode Pelaksanaan Jalan Beton Dengan Besi Dowel



Sebagian besar proyek jalan terutama pada jenis perkerasan beton, pada umumnya kita selalu melihat material penghubung yang disebut besi dowel. Dowel merupakan material penghubung antara dua komponen struktur berupa batang baja polos maupun profil yang dipergunakan untuk menyambungkan ataupun mengikat pada rigid pavement agar semakin keras.

Selain itu rigid pavement atau disebut juga perkerasan kaku adalah suatu konstruksi perkerasan yang dipergunakan sebagai pelat beton pada bagian atas yang terdapat di atas pondasi atau tanah dasar pondasi supaya semakin kuat dan tahan lama. Proses ini sangat diperlukan pada pembangunan konstruksi jalan supaya lebih awet.

Rigid pavement juga memiliki beberapa sambungan antara lain : Sambungan engsel, sambungan pelaksanaan (konstruksi), sambungan muai, dan sambungan susut, dimana sambungan-sambungan tesebut memiliki fungsinya dan cara kerjanya masing-masing sebagai penunjang pelaksanaan pekerjaan metode dowel.

Hal penting yang perlu anda ketahui adalah bahwa dowel berfungsi sebagai penghambat berbagai retakan yang terjadi pada salah satu segmen supaya tidak menyebar atau merembes ke segmen berikutnya. Selain itu dowel juga berfungsi untuk menguatkan suatu konstruksi badan jalan serta sebaga penyalur beban pada sambungan yang telah terpasang agar bisa mmeberikan kebebasan bergeser.

Batang dowel yang baik ialah yang dilapisi dengan epoxy atau stainless supaya dapat mencegah dari korosi. Pada umumnya besi dowel dimasukan di pertengahan slab dalam dan dilapisi menggunakan zat yang berguna untuk mencegah dowel tersebut melekat pada PCC (pre-stressed cement concrete).
Nah, berikut ini beberapa metode pelaksanaan perkerasan jalan beton dengan besi dowel, antara lain :

  1. Besi dowel polos U-24 menggunakan besi berdiameter 12 mm untuk tiap jarak 30 cm. Selanjutnya batang dowel harus ditempatkan di tengah tebal plat dan posisi dowel pada arah vertikal dan horizontal harus sejajar pada sumbu jalan dengan menggunakan mesin yang sudah teruji, sehingga bisa berfungsi dengan sempurna.
  2. Pelapis batang dowel yang dapat begerak bebas perlu dilapisi dengan menggunakan bahan karat (korosi). Setelah bahan pencegah karat sudah kering, proses selanjutnya melapisi dowel menggunakan lapisan tipis pelumas dengan penyapuan sebelum dowel tersebut dipasang. 
  3. Pelapis batang dowel yang menggunakan plastik yang sudah teruji bisa digunakan sebagai pengganti pelumas. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah rekatan pada beton.
  4. Batang dowel apabila menggunakan alat transfer beban sebaiknya harus dipasang sejajar dengan permukaan dan garis sumbu pada perkerasan beton dengan menggunakan penahan logam yang dibiarkan terpendam dalam perkerasan tersebut. 
  5. Ujung besi dowel sebaiknya harus rata, selain itu ukuran dowel sebaiknya dilapisi dengan pelumas, aspal dan pelapis lainnya supaya pada bagian besi dowel tak ada ikatan dengan beton, dengan demikian bisa memperkuat dowel tersebut.
  6. Metode selanjutnya ialah pemasangan perlengkapan besi dowel berupa rangkaian dudukan dan perlu ditempatkan di bagian lapis pondasi bawah atau tanah dasar yang telah dipersiapkan. Sementara itu, pemasangan perlengkapan besi dowel dilakukan dengan arah melintang dan ditempatkan tegak lurus dengan sumbu jalan yang berguna untuk pergerakan yang lebih leluasa pada pemasangan tersebut agar lebih kuat posisinya.
Demikian sedikit ulasan seputar metode pelaksanaan jalan beton dengan besi dowel pada pekerjaan konstruksi.

Post a Comment for "Metode Pelaksanaan Jalan Beton Dengan Besi Dowel"