Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Faktor Yang Memilih Kualitas Beton






Apa sajakah faktor-faktor yang memilih kualitas beton? Suatu beton sanggup dikatakan mempunyai mutu yang anggun apabila tingkat kekuatannya sesuai dengan kebutuhan. Ini dikarenakan penggunaan beton untuk masing-masing tujuan memerlukan tingkat kekuatan dan spesifikasi beton yang berbeda-beda. Setidaknya beton harus memenuhi syarat kekuatan minimal sesuai SNI (Standar Nasional Indonesia) sehingga anggaran pembangunan tidak terbuang percuma. Namun aspek kekuatan tetap yang paling utama lantaran kuat besar terhadap segi keamanan beton tersebut.


Semua orang tentu menginginkan beton yang digunakan untuk membangun propertinya mempunyai kualitas nomor satu. Dengan demikian tingkat keamanan dan daya tahan properti tersebut pun terjamin. Sebagai pekerja, tentu sudah menjadi kewajiban kita untuk memenuhi keinginan ini. Catat faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas beton berikut!

Faktor 1 : Air dan Semen
FAS (Faktor Air Semen) atau Water to Cementitious ratio yaitu faktor yang merujuk pada air dan semen yang digunakan. Faktor ini merupakan kebutuhan dasar beton, di mana semen yang anggun ditandai dari kondisinya yang gres dan tidak menggumpal. Nilai FAS didapatkan dari satuan berat air pada berat total semen dan adiktif yang ditambahkan yang dinyatakan dalam kisaran 0,4 hingga 0,65. Semakin besar nilai FAS, semakin tinggi pula mutu dari beton tersebut.

Faktor 2 : Agregat Halus
Bahan agregat halus yang biasanya digunakan untuk menciptakan beton ialah pasir. Pasir yang bermutu anggun bisa dilihat dari kondisinya yang bersih, berbentuk bulat, dan mempunyai tekstur agak halus. Bila memungkinkan, pilih pasir dengan rongga minimal 33 persen. Pasir yang baik juga tidak boleh berukuran lebih dari 5 mm sehingga penambahan air bisa ditekan. Pemakaian air yang sedikit akan meningkatkan daya tahan beton yang dihasilkan.

Faktor 3 : Agregat Kasar
Kerikil merupakan agregat bernafsu yang lumrah digunakan dalam pembuatan beton. Kualitas batu yang baik bisa dilihat dari spesifikasinya yang seragam meliputi ukuran, bentuk, dan kekokohannya. Penggunaan agregat bernafsu yang berkualitas tinggi bakal menghasilkan beton yang bermutu anggun pula. Adapun diameter batu maksimal yaitu 15 di mana pemakaiannya diadaptasi dengan tujuan penggunaan. Lubang udara batu yang berkisar antara 38-40 persen juga sanggup menguatkan ikatan agregat bernafsu dan agregat halus. Hindari memakai batu yang bertekstur halus alasannya sanggup mendorong peningkatan kebutuhan semen.

Faktor 4 : Bahan Tambahan
Bahan pemanis yang digunakan dalam pembuatan beton disebut admixture. Fungsi penambahan bahan-bahan yaitu untuk keperluan tertentu ibarat mempercepat atau memperlambat pengeringan beton, meningkatkan sifat kedap air pada beton, memperkuat kekokohan beton, dan lain-lain. Berdasarkan asal pembuatannya, admixture bisa dibedakan menjadi dua macam yaitu admixture kimia dan admixture mineral. Admixture berjenis kimia biasanya ditambahkan dikala proses pembuatan adukan dan atau plesteran beton. Sedangkan untuk admixture berjenis mineral, seringkali diaplikasikan ketika tahap pengadukan gabungan beton.

Faktor 5 : Kualitas Kontrol
Supaya lebih mudah, kontrol terhadap kualitas beton sebaiknya diadaptasi dengan standar bangunan yang berlaku. Artinya bahan-bahan pembentuk beton, proses pembuatan, dan hasil beton mengandung kriteria-kriteria tertentu yang telah lulus uji. Faktor kontrol kualitas ini juga biasanya dipengaruhi oleh cuaca. Dengan kata lain cuaca yang jelek bisa menurunkan kualitas dari beton tersebut.

Post a Comment for "Faktor Yang Memilih Kualitas Beton"