Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Floor Hardener

Pekerjaan ini dilaksanakan pada semua pekerjaan lantai parkir kendaraan, gudang, area bongkar muat, ruang AHU, tangga darurat dan lain – lain. Semua pelaksanaan harus didasarkan pada petunjuk dari pabrik pembuat materi – materi tersebut dan harus bisa menunjukkan perkerasan permukaan lantai.

Metode Pelaksanaan Floor Hardener

  1. Lantai beton dasar harus mempunyai kadar minimum semen sebesar 300 kg/m3 dan didesain untuk mengurangi segresi dan control terhadap bleeding. Water cement ratio sebaiknya rendah dan ditambahkan materi plasticizer Conplast untuk memudahkan pelaksanaan pengecoran.
  2. Lantai beton harus padat dan rata dan dikerjakan sesuai dengan standar pengerjaan lantai beton yang baik dan benar dimana resiko terjadinya retak susut / kering sudah dikurangi dengan adanya siar – siar pada jarak tertentu dan kerataan permukaan dengan memakai dudukan bekisting yang berpengaruh dan kaku serta jidar yang rata dan kaku.
  3.  Bila air yang naik ke permukaan beton yang gres selesai di cor sudah tidak kelihatan lagi (telah melewati setting time) maka floor hardener ini sanggup ditaburkan secara merata dengan takaran rata – rata 4 kg/m2 atau sesuai dengan yang disyaratkan.
  4. Aplikasi floor hardener ini harus berlangsung tanpa terputus sampai didapatkan kondisi lantai dasar yang mengeras pada kondisi di bebani injakan kaki akan menyebabkan bekas injakan sedalam 3 – 6 mm. Setiap kelebihan air di permukaan (bleeding water) harus menguap seluruhnya.
  5. Pada area pengecoran yang luas sangat direkomendasikan untuk menciptakan metode pengecoran secara sedikit demi sedikit dan memastikan bahwa lokasi pengecoran sanggup dilaksanakan dengan tenaga kerja dan takaran materi floor hardener yang cukup secara continue sampai selesai.
  6.  Floor hardener ditaburkan secara sedikit demi sedikit dengan takaran 2/3 bab dahulu, dan ketika materi menjadi berwarna gelap secara merata tanggapan penyerapan air dari lantai dasar maka sanggup segera digosok (di trowel).
  7. Setelah itu 1/3 bab sisanya ditaburkan secara merata diatas permukaan beton. Jika materi mulai meresap dan menjadi berwarna gelap secara merata tanggapan penyerapan air dari lantai dasar maka sanggup segera digosok (di trowel).
  8. Finishing selesai harus memakai mesin trowel pada dikala beton sudah mengeras dan berpengaruh menahan beban mesin tanpa mengalami kerusakan biar didapatkan permukaan yang lebih padat.
  9. Setelah pekerjaan hardener selesai maka harus segera dilapisi Concure (Curing Compound) untuk mengurangi terjadinya penguapan air beton. Pada area yang terbuka sebaiknya sesudah di curing dilindungi lagi dengan karung berair untuk mengurangi terjadinya retak susut.
  10. Lantai yang sudah dikerjakan dihentikan terkena air hujan selama 48 jam dan sebaiknya tidak digunakan selama 1 minggu, bila akan segera dibebani dengan kemudian lintas yang berat dalam 2 ahad pertama umur beton maka sebaiknya dilindungi dengan multipleks plywood.

Post a Comment for "Metode Pelaksanaan Pekerjaan Floor Hardener"