Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bentuk Atap

Bentuk Atap

Bentuk atau model konstruksi atap bermacam – macam sesuai dengan peradaban dan perkembangan teknologi serta sesuai dengan segi arsitekturnya. Bentuk atap yang banyak terdapat yakni :

   1.       Atap Datar



Model atap yang paling sederhana yakni atap berbentuk datar atau rata. Atap datar biasanya digunakan untuk bangunan/ rumah bertingkat, balkon yang bahannya sanggup dibentuk dari beton bertulang, untuk teras bahannya dari asbes maupun seng yang tebal. Agar air hujan yang tertampung sanggup mengalir, maka atap dibentuk miring ke salah satu sisi dengan kemiringan yang cukup.
Modelnya bidang datar memanjang horizontal biasanya digunakan untuk atap teras. Atau bahkan digunakan untuk menciptakan taman di atas rumah. Atap bentuk ini paling susah perawatannya terutama dalam problem mendeteksi kebocoran. Yang perlu diperhatikan dalam merencana atap ini yakni memperhitungkan ruang sirkulasi udara di bawahnya agar suhu ruangan tidak terlalu panas.


2.       Atap Sandar



Model atap sengkuap biasa digunakan untuk bangunan – bangunan pelengkap misalnya; selasar atau emperan, namun kini atap model ini juga digunakan untuk rumah – rumah modern. Beberapa arsitek mengadopsi model atap ini kemudian menggabungkannya dengan atap model pelana.



3.       Atap Pelana


Bentuk atap ini cukup sederhana, alasannya yakni itu banyak digunakan untuk berdiri – bangunan atau rumah di masyarakat kita. Bidang atap teridiri dari dua sisi yang bertemu pada satu garis pertemuan yang disebut bubungan.

Atap ini merupakan bentuk atap rumah yang dianggap paling kondusif alasannya yakni pemeliharaannya gampang dalam hal mendeteksi apabila terjadi kebocoran. Atap pelana terdiri atas dua bidang miring yang ujung atasnya bertemu pada satu garis lurus yang biasa kita sebut bubungan. Sudut kemiringan antara 30 hingga dengan 45 derajat.


     4.       Atap Tenda


Model atap tenda dipasang pada bangunan yang panjangnya sama dengan lebarnya, sehingga kemiringan bidang atap sama. Bentuk atap tenda terdiri dari empat bidang atap yang bertemu disatu titik puncak, pertemuan bidang atap yang miring yakni dibubungan miring yang disebut jurai.

      5.      Atap Limas (perisai)


Atap berbentuk limas terdiri dari empat bidang atap, dua bidang bertemu pada satu garis bubungan jurai dan dua bidang bertemu pada garis bubungan atas atau pada nook. Jika dilhat terdapat dua bidang berbentuk trapesium dan dua dua bidang berbentuk segitiga.

Bentuk atap ini penyempurnaan dari bentuk atap pelana, yang terdiri atas dua bidang atap miring yang berbentuk trapezium. Dua bidang atapnya berbentuk segi tiga dengan kemiringan yang biasanya sama.

      6.      Bentuk Atap Kombinasi Pelana+Perisai.


Bentuk atap ini yakni kombinasi atau adonan dari atap jenis pelana dan perisai (limasan). Ada yang juga menyebut jenis atap ini sebagai atap tenda patah atau atap joglo.



     7.       Atap Mansard


Bentuk atap model ini seolah – olah terdiri dari dua atap yang terlihat bersusun atau bertingkat. Atap mansard jarang digunakan untuk bangunan rumah di tempat kita, alasannya yakni bergotong-royong atap ini dibangun oleh pemerintah belanda ketika menjajah di negara kita.

      8.       Atap Menara


Bentuk atap menara sama dengan atap tenda, bedanya atap menara puncaknya lebih tinggi sehingga kelihatan lebih lancip. Atap ini banyak kita jumpai pada bangunan – bangunan gereja, atap menara masjid dan lain – lain.

     9.       Atap Piramida


Model atap ini terdiri lebih dari empat bidang yang sama bentuknya. Bentuk bagan bangunan sanggup segi 5, segi 6, aegi 8 dan seterusnya.

      10.  Atap Minangkabau


Atap minangkabau seolah – olah berbentuk tanduk pada tepi kanan dan kiri. Bentuk atap ini banyak kita jumpai di Sumatra.

      11.  Atap Joglo


Model atap joglo hampir sama dengan atap limas tersusun sehingga atpnya menyerupai bertingkat. Atap ini banyak dibangun di tempat Jawa Tengah dan Jawa Barat.

     12.  Atap Setengah Bola (Kubah)


Model atap berbentuk melengkung setengah bola. Atap ini banyak digunakan untuk bangunan masjid dan gereja.

     13.   Atap Gergaji


Model atap gergaji ini terdiri dari dua bidang atap yang tidak sama lerengnya. Model atap gergaji sanggup digunakan untuk bangunan pabrik, gudang atau bengkel.



Sumber:
http://bea-indonesia.org
https://www.dekoruma.com

Post a Comment for "Bentuk Atap"