Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Definisi Pile Cap dan 6 Tahap Metode Pelaksanaan Pile Cap

Pondasi Pile Cap


Pile Cap merupakan salah satu dari bagian item pekerjaan struktur yang ada pada suatu bangunan konstruksi. Oleh sebab itu, pile cap merupakan bagian terpenting yang harus dikerjakan ketika akan membangun sebuah bangunan konstruksi yang harusnya tidak bisa ditinggalkan  agar bangunan dapat berdiri dengan kokoh.

Pile cap sendiri mempunyai fungsi sebagai penahan beban yang berasal dari kolom, yang selanjutnya akan disebarkan  ke tiang pancang. Pengerjaan pile cap mempunyai peran penting dalam menentukan lokasi kolom pada titik pusat pondasi. Hal ini bertujuan supaya sesuai dengan penempatannya.

Fungsi lain dari Pile Cap adalah untuk menahan pergeseran dari beban. Pelaksanaan pekekerjaan pada Pile Cap pun termasuk cukup mudah tidak terlalu sulit untuk dilaksanakan.

Jenis Pekerjaan Pile Cap

1. Melakukan Persiapan Awal
Dalam pengerjaan Pile Cap diawali dengan melakukan  persiapan, yaitu dengan menentukan titik tengah atau as pile cap bangunan dengan menggunakan theodolit serta waterpass. Penggunaan theodolit dan waterpass harus menyesuaikan dengan shop drawing atau gambar kerja yang sudah ada.

Bahan material yang akan dibutuhkan untuk pekerjaan pada tahap selanjutnya harus tersedia terlebih dahulu. Kemudian, dapat dilanjutkan dengan melaksanaan pekerjaan pemasangan patok as Pile cap secara urut dan teratur.

Dalam langkah ini, harus melakukan pemotongan pile cap yang sesuai dengan elevasi/ketinggian pile cap yang telah direncanakan.


2. Melakukan Pekerjaan Galian
Untuk langkah yang kedua, memastikan titik as Pile Cap terlebih dahulu untuk dapat melanjutkan pengerjaan selanjutnya. Setelahnya adalah pekerjaan menggali tanah untuk penempatan Pile Cap yang akan dibuat nantinya.

Menggali tanah harus disesuaikan dengan dimensi atau ukuran dari Pile Cap tersebut. Sehingga Pile Cap bisa ditempatkan dengan sesuai atau pas pada tanah dan tidak melenceng dari galian tanah yang akan dipakai untuk landasan Pile Cap.


3. Melakukan Pekerjaan Potongan Kepala Pancang (Paku Bumi)
Langkah yang ketiga, kepala Pancang atau paku bumi kemudian dihancurkan sampai lebur dengan melakukan pengeboran. Untuk pengeborannya dilakukan hanya sampai pada tingkat elevansi yang ditentukan.

Sisa dari bagian tersebut biasanya berupa tulang besi yang dapat digunakan untuk pondasi pengikat dari pile cap.


4. Melakukan Pekerjaan Urugan Pasir, Bekisting serta Lantai Kerja
Langkah yang keempat, adalah melaksanakan pekerjaan urugan pasir dengan menyesuaikan ketebalan sekitar 3-5 cm atau sesuai dengan gambar kerja agar bisa menopang beban dari Pile Cap tersebut.

Setelahnya, dapat pelaksanakan pemasangan bekisting dengan menggunakan batako atau cetakan lain yang sudah dibuat.

Biasanya menggunakan Batako sebagai bahan material untuk bekisting karena cukup kuat untuk bisa ditimbun secara bersamaan saat pengecoran dilakukan.

Pemasangan lantai kerja untuk landasan untuk Pile Cap harus diukur dengan ketebalan sekitar 5 cm. Hal ini dilakukan agar lantai kerja tidak mudah goyah ketika digunakan sebagai landasan Pile Cap.

5. Melakukan Pekerjaan Penulangan Pile Cap
Langkah yang kelima, melanjutkan pemasangan dari tulang-tulangan Pile Cap yang terdiri dari tulangan utama atas, tulangan utama bawah, stek pondasi, pemasangan kaki ayam pada pilecap, serta beton decking. Pemasangan pada stek Pile Cap digunakan sebagai penghubung untuk menuju kolom.

Pengerjaan dibagian ini harus dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana yang telah dibuat dan spesifikasi sebelumnya.

Karena, jika tidak dikerjakan sesuai dengan gambar dan spesifikasinya maka bisa kesulitan mendapati pengerjaan pada pilecap tidak akan maksimal.

6. Melakukan Pekerjaan Pengecoran
Untuk langkah yang terakhir, melanjutkan pengecoran dengan menggunakan material berupa beton.

Namun, sebelum pengecoran dimulai, harus menimbun tanah terlebih dahulu di daerah seitar bekisting. Hal ini bertujuan untuk menahan beban dari pengecoran serta meratakan tanah agar dapat kembali ke kondisi yang seperti semula.

Beton yang digunakan dalam pengecoran bisa menggunakan Readymix K-350 atau pun Siternix yang memiliki nilai slump sekitar 12 cm.

Setelah pelaksanaan pengerjaan sudah terlaksana dengan benar, maka selanjtnya melakukan pengecoran pada pile cap.

Untuk selebihnya, pastikan bahan-bahan yang akan digunakan untuk melakukan pengerjaan pilecap haruslah terlebih dahulu dipersiapkan. Dengan begitu, Anda tidak akan menemui kesulitan dari proses awal persiapan bahan material hingga pada tahap akhir pengerjaan Pile Cap.

Post a Comment for "Definisi Pile Cap dan 6 Tahap Metode Pelaksanaan Pile Cap"