Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Pembuatan Pagar Keliling

 Disini saya akan mengembangkan metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi pembuatan pagar keliling Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Pembuatan Pagar Keliling
Konstruksi Pembuatan Pagar Keliling 
Disini saya akan mengembangkan metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi pembuatan pagar keliling.

I. Pekerjaan Persiapan

A. Foto Proyek dan Pelaporan

Foto proyek dibentuk 3 (tiga) tahap, sebelum pelaksanaan pekerjaan (kondisi eksisting), dikala pelaksanaan pekerjaan dan selesai pelaksanaan pekerjaan. Pemotretan dilakukan dengan latar belakang yang sama yang dilaksanakan pada kondisi 0% (kondisi eksisting), 20%, 50%, 75% dan 100% (selesai pelaksanaan) sesuai dengan pengajuan termijn, lalu disusun/dimasukkan ke dalam laporan pengajuan termijn/progress dan ke dalam album sebagai dokumentasi. Pengambilan foto proyek dilakukan secara terus menerus hingga proyek selesai, terutama apabila ada momen-momen tertentu yang dianggap penting

B. Pembersihan Lokasi

Pembersihan lokasi yaitu pekerjaan yang terdiri dari pencucian lahan dari semua pohon, halangan-halangan, semak-semak, sampah, dan materi lainnya yang tidak dikehendaki atau menggangu keberadaannya sesuai dengan yang diperintahkan oleh direksi Pekerjaan.

Teknis pelaksanaan pekerjaan

1). Membersihkan lapangan/Lokasi pembangunan dari hal-hal yang sanggup merusak pelaksanaan pembangunan.

2). Penebangan pohon/pembersihan harus tuntas hingga pada akar-akarnya sehingga tidak merusak struktur tanah.

C. Air dan Listrik Kerja

1). Penyediaan Air Kerja

Air kerja sangat diharapkan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air kerja berfungsi untuk pekerjaan  testing comissioning dan gabungan adukan pekerjaan lainnya. Untuk pengadaan air kerja diharapkan satu buah mesin pompa untuk distribusi air kerja. Pemasangan pompa air dilakukan dengan terlebih dahulu melaksanakan pemantekan untuk mendapat sumber air, lalu dilakukan pemasangan pipa dan kran air. Air untuk keperluan kerja ditampung dalam toren air atau drum air. Air kerja sanggup juga diperoleh dari sumber existing yang ada dengan penyambungan dan membayar sejumlah biaya yang telah ditentukan.

2).Penyediaan Listrik Kerja

Listrik kerja diharapkan untuk membantu pekerjaan pemotongan keramik, pemotongan besi, pompa air, penerangan kerja serta power untuk mengoperasikan alat bantu kerja lainnya. Pengadaan listrik kerja dengan menciptakan meteran listrik gres dengan pengajuan ke PLN atau dari Genset  tergantung dari efisiensinya terhadap  pelaksanaan pekerjaan.

II. Pekerjaan Pasangan Pondasi Pagar

A. Pekerjaan Bongkar Pagar Lama (Rangka dan Penutup)

Untuk pekerjaan bongkaran harus berkoordinasi dengan Pengawas, User / Owner, termasuk dengan bagian-bagian pengelola bangunan existing. Sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan pembongkaran.

Teknis pelaksanaan pekerjaan bongkaran

1). Semua material hasil bongkaran yang masih sanggup dimanfaatkan kembali harus dibersihkan dan disimpan didalam gudang khusus serta dalam keadaan terkunci. Dan untuk material yang tidak terpakai harus disingkirkan ke luar area supaya tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
2). Sebelum dilakukan pekerjaan seterusnya terlebih dahulu daerah bekerja harus dibersihkan dari sampah-sampah yang sanggup merusak konstruksi bangunan.
3). hasil bongkaran dirumpuk dengan arah horizontal di usahakan hasil rumpukan sementara tidak menggangu jalan saluran kelokasi, para pekerja membongkar dan merumpuk hasil bongkaran dengan radius min 25 meter dari area bongkaran.

B. Pekerjaan Galian Tanah

Teknis pelaksanaan pekerjaan

1). Pekerjaan persiapan

a).Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan galian tanah
b).Persiapan lahan kerja.
c).Persiapan alat bantu kerja, antara lain: meteran, waterpass, cangkul, belincong, pengki, benang, selang air, dll.

2). Pekerjaan galian tanah

a).Siapkan peralatan yang diperlukan.
b).Melakukan pengukuran dengan menggunakan waterpass.
c).Menandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat.
d).Menggali tanah dengan ukuran lebar dan kedalaman yang disyaratkan.
e).Menggali sisi – sisi miringnya, sehinggga diperoleh kemiringan yang tepat
f).Buang tanah sisa galian ke daerah yang telah ditentukan.
g).Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana.

C. Pekerjaan Pondasi (Adukan Beton 1:2:3 Tebal 50 cm)

Teknis pelaksanaan pekerjaan

1. Pekerjaan persiapan

a). Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan beton mutu adukan 1 PC : 2 PS : 3 KRL.
b). Approval material yang akan digunakan.
c). Persiapan lahan kerja.
d). Persiapan material kerja, antara lain : Portland cement ,  pasir, split, dan air.
e). Persiapan alat kerja, antara lain : theodolith, concrete mixer, meteran, waterpass, cangkul, talang cor, ember, sendok semen, raskam, benang, dan selang air.

2. Pengukuran

a). Terlebih dahulu juru ukur (surveyor) melaksanakan pengukuran dengan theodolith untuk memilih leveling beton yang mau dicor.
b). Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat, khususnya plat beton.

3.  Pekerjaan pengecoran beton

a). Pengecoran beton dilakukan menggunakan beton mutu ad. 1 Pc : 2 Ps : 3 Krl dengan tebal 50 cm.
b). Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang sanggup mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan maksimal.

4. Pekerjaan perawatan beton

Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga supaya mutu beton tetap terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan yaitu dengan menyiram /membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu.

D. Pekerjaan Pasang Rangka Pagar Baja Ringan

Teknis pelaksanaan pekerjaan:

1. Persiapan :

a). Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pasang rangka pagar baja ringan CNP 0.75.
b). Approval material yang akan digunakan.
c). Persiapan lahan kerja.
d). Persiapan material kerja, antara lain : CNP 0.75, dynabolt, sekrup, dll.
e). Persiapan alat kerja, antara lain :  mesin gerinda, scaffolding, waterpass, meteran, selang air, bor listrik, cutting well, benang, dll.

2. Pabrikasi

a). Potong rangka Baja Ringan sesuai ukuran.
b). Bor lubang baut sambungan
c). Join Kuda-kuda baja ringan dengan paku sekrup
d). Buat nomor kuda-kuda baja ringan supaya memudahkan sortir pada dikala erection. 

3.  Pemasangan kuda-kuda

a). Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, supaya tidak menjadikan kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit.
b). Memasang kuda-kuda menurut gambar kerja.
c). Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda-kuda sanggup ditentukan dengan pola posisi dikala pekerja melihat kuda-kuda, dengan ekspresi web sanggup dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada disebelah kanannya yaitu sisi kanan.
d). Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda supaya tegak lurus.
e). Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4 buah screw 
f). Mengulangi langkah ke – 1 sampai  ke – 6 untuk mendirikan semua kuda-kuda,  sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja.
g). Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2 meter).
h). Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan memastikan garis nok mempunyai ketinggian yangsama (datar).
i). Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, bila bekerja beban angin. Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
j). Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis epilog atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat menggunakan screw ukuran 10-16x16 sebanyak2 (dua) buah.
k). Memasang outrigger (gording suplemen sesudah kuda-kuda terakhir yang menumpu ring balk). Pada atap jenis pelana, out rigger sanggup dipasang sebagai overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari  kuda-kuda terluar, dan jarak antar out rigger 120 cm. Out rigger harus diletakkan dan di-screw dengan dua buah kuda-kuda yang terdekat.
E. Pekerjaan Pasang Penutup Pagar Spandek

Teknis pelaksanaan pekerjaan

1. Pekerjaan persiapan

a). Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pasang epilog pagar spandek.
b). Approval material yang akan digunakan.
c). Persiapan lahan kerja.
d). Persiapan material kerja, antara lain : spandek tebal 0.3, sekrup, dll.
e). Persiapan alat kerja, antara lain :, meteran, benang, gergaji, mesin bor, dll.

2. Pelaksanaan pekerjaan

a). Cek / sortir spandek supaya didapat ukuran yang sama sehingga bilamana dipasang akan mendapat permukaan yang rata
b). Siapkan daerah kerja dan permukaan yang akan dipasang spandek.
c). Pasanglah petunjuk/alat bantu yang cukup untuk kerataan pasangan spandek (marking).
d). Bersihkan spandek dari kotoran  dan bubuk sebelum dipasang.
e). Dinding spandek dipastikan terlebih dahulu supaya tidak terbalik antara bab lapisan atas dan lapisan bawahnya.
f). Lakukan pemasangan secara terpisah antara pemasangan yang dimulai dari sayap kiri ke kanan, dimulai dari atas kebawah, atau sebaliknya.
g). Jika terdapat kelebihan bab dinding spandek, lakukan pemotongan dengan menggunakan gunting besi.
h). Sekrup setiap bab epilog dinding spandek dengan sekrup roofing menggunakan mesin bor.
i). Pastikan kembali seluruh bab dinding spandek sudah terikat dengan baik, serta pastikan juga sambungan antar dinding spandek tidak terdapat celah.

F. Pekerjaan Pasang 2 Pintu Pagar

Teknis pelaksanaan pekerjaan

A. Persiapan pekerjaan

1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang pintu pagar.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain :baja ringan CNP 0.7, spandek 0.3, Grendel, gembok, dll.
5. Persiapan alat kerja, antara lain : meteran, bor listrik, dll.

B. Pelaksanaan pekerjaan

1. Melakukan pengukuran lebar dan tinggi pada lokasi yang dipasang pintu dengan meteran.
2. Pastikan area kerja Anda higienis dan bebas dari penghalang atau sampah yang sanggup mengganggu proses pembuatan.
3. Ketika ukuran sudah didapatkan, memulai proses pemotongan baja ringan dan spandek menjadi beberapa bagian, sesuai dengan ukuran dan gambar kerja.Kemudian merangkai yang sebelumnya sudah dipotong tadi, menjadi rangkaian pintu pagar sesuai dengan gambar rencana
4. Melakukan pemasangan pintu pagar yang sudah dirangkai sesuai dengan gambar rencana.
5. Setelah pintu pagar sudah terpasang lalu memasang Grendel dan gembok.
6. Melakukan pengecekan apakah pintu pagar sudah terpasang dengan kokoh.
7. Perapihan hasil pekerjaan dari sisa material pintu pagar.

G.   Pekerjaan Cat List Spandek

Teknis pelaksanaan pekerjaan

A. Pekerjaan persiapan

1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan pengecatan listplank.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : cat minyak, dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : kuas cat, kolam cat, dll.

B. Pelaksanaan pekerjaan

1. Bersihkan permukaan list spandek dari bubuk dan kotoran dengan kain lap.
2. Lindungi bahan-bahan/pekerjaan lain yang berbatasan dengan list spandek yang akan dicat dengan kertas semen, koran dan lakban
3. Aduk cat sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
4. Lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas dan dengan kuas untuk bidang sempit
5. Jika cat dasar sudah kering lakukan pengecatan ulang tahap selanjutnya hingga finish dan alhasil benar benar rata.

Demikian klarifikasi wacana metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi pembuatan pagar keliling.
Semoga bermanfaat bagi yang membaca.

Post a Comment for "Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Pembuatan Pagar Keliling"