Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hal yang perlu diperhatikan saat Pekerjaan Beton

MUTU BETON

  • Adukan beton harus memenuhi mutu yang di inginkan. Misal K-200, atau K-250.
  • Membuat adukan percontohan (trial mix) untuk mengontrol daya kerjanya sehingga tidak ada kelebihan pada permukaan ataupun menyebabkan terjadinya pengendapan dari agregat.


CETAKAN BETON

  • Cetakan beton harus dibersihkan dari segala kotoran yang melekat seperti potongan-potongan kayu, paku, tahi gergaji, tanah dan sebagainya.
  • Cetakan beton harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran atau hilangnya air hujan selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan tidak bergoyang.
  • Untuk beton ekspose, cetakan beton yag digunakan harus memberikan hasil permukaan beton yang baik,halus (tidak kasar) dan mempunyai warna yang merata pada seluruh permukaan beton.
  • Permukaan beton cetakan yang bersentuhan dengan beton harus dicoating dengan oil, untuk mempermudah saat pembongkaran cetakan dan memperbaik permukaan beton.
  • Bahan bekisting boleh dipakai kayu, kayu lapis (multiplex/ plywood) atau bahan lain yang akan memberikan hasil yang baik pada permukaan beton serta harus memberikan atau memudahkan diperolehnya suatu permukaan akhir beton yang baik. Papan dengan tebal minimum 3 cm dari mutu kayu kelas 2 dapat dipakai untuk beton biasa . Khusus untuk beton telanjang (exposed concrete) harus dipakai kayu lapis dengan tebal minimum 6 mm dan type kedap air (moisture resistant).
  • Pemasangan bekisting harus sedemikian sehingga dapat membentuk bagian-bagian konstruksi dengan baik dan benar, baik dalam dimensi, bentuk, kelurusan, elevasi dan posisinya.
  • Perencanaan bekisting dan konstruksinya harus dipertanggung jawabkan, dimana bekisting harus direncanakan untuk dapat memikul beban-beban vertical dan lateral dari adukan beton serta beban bergerak di atasnya termasuk pula peninjauan terhadap beban angin, lendutan serta sesuai peraturan lain yang diatur oleh Peraturan Pemerintah Daerah setempat.
  • Semua permukaan bekisting dan bahan atau alat yang akan ditanam dalam beton harus dibersihkan dahulu dari gumpalan-gumpalan mortar (bekas adukan) dan atau bahan yang bersifat merugikan dengan menggunakan alat air compresor sebelum campuran beton ditempatkan atau dituang di atasnya.
  • Permukaan bekisting dapat diberlakukan sebagai berikut :
    • Sebelum penempatan baja tulangan permukaan bekisting boleh dilapisi dengan Lapisan yang berfungsi mengurangi atau mencegah peresapan air dari dalam beton serta tidak akan menodai permukaan beton akhir.
    • Permukaan bekisting yang akan dilapisi harus bersih, tidak kotor dan dan lapisan tersebut tidak diperbolehkan terkena atau masuk ke dalam bagian-bagian beton yang telah mengeras dimana adukan beton yang baru akan dituangkan.
    • Konstruksi bekisting harus cukup rapat untuk mencegah hilang atau lolosnya adukan beton.
    • Bekisting harus dijangkar untuk menopang atau mendukung permukaan lain dan atau bagian-bagian lainnya dengan maksud mencegah kemungkinan pergerakan ke arah vertical dan ke arah horizontal selama proses pengecoran berlangsung. Jalan-jalan untuk lalu-lintas alat pengecoran dan lain-lain harus disediakan dengan papan penopang berikut kaki-kakinya yang diletakkan langsung di atas bekisting atau bagian konstruksi lainnya tetapi tidak diperbolehkan diletakkan di atas tulangan.


PENGECORAN BETON

  • Adukan beton harus secepatnya dibawa ketempat pengecoran dengan menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar. Penggunaan alat-alat pengangkutan tersebut didatangkan ketempat pekerjaan. Semua alat-alat pengangkutan mesin haruslah mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana, sebelum alat-alat tersebut didatangkan ketempat pekerjaan. Semua alat-alat pengangkutan yang digunakan pada setiap waktu harus dibersihkan dari sia-sia adukan yang mengeras.
  • Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu, batu, tanah, dan lain-lain) dan dibasahi dengan semen.
  • Pengecoran dilakukan lapis demi lapis dengan tebal tiap lapis maximum 30 cm dan tidak dibenarkan menuangkan adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian, yang akan menyebabkan pengendapan agregat.
  • Untuk menghindari keropos pada beton, maka pada waktu pengecoran menggunakan concrete vibrator.
  • Pengecoran dilakukan secara terus menerus (tanpa berhenti) adukan yang tidak dicorkan dalam waktu lebih dari 5 menit setelah keluar dari mesin adukan beton dan juga adukan yang tumpah selama pengangkutan, tidak di perkenankan untuk dipakai lagi.


PERAWATAN BETON

  • Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan dan harus langsung terus menerus selama paling sedikit 14 hari umur beton jika tidak ditentukan lain.
  • Dalam jangka waktu tersebut cetakan beton harus tetap dalam keadaan basah apabila cetakan beton dibuka sebelum selesai masa perawatan, maka selama sisa waktu tersebut pelaksanaan perawatan beton tetap dilakukan dengan membasahi permukaan beton tetap dilakukan dengan membasahi permukaan beton terus menerus atau dengan menutupi dengan karung basah.

Post a Comment for "Hal yang perlu diperhatikan saat Pekerjaan Beton"