Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Yang Menjadikan Plesteran Dinding Rumah Kita Retak...?

 

Faktor penyebab terjadinya retak pada Plesteran Dinding antara lain adalah:

A.  Terjadi Penurunan Pondasi yang cukup Signifikan

Jika hal ini terjadi, jangankan Plesteran, Pasangan Dinding Bata-pun bisa rusak (retak). Retak yang terjadi pada Dinding Bata ini biasanya dibarengi dengan retaknya Plesteran. Bahkan Retak tersebut biasanya lebih lebar dan ekstrim, lantaran terjadinya Penurunan Pondasi (sebagai dudukan Dinding Bata) yang signifikan.

Oleh alasannya yaitu itu, Kekuatan Pondasi (baik Pondasi Setempat atau Pondasi Menerus) sebagai daerah dipasangnya Dinding Bata dan Plesteran, harus benar-benar bisa mendukung semua Beban diatasnya.

B.  Kualitas Bahan  dan Campuran Mortar

1.  Jenis Pasir yang Kurang Baik, contohnya Pasir terlalu banyak mengandung Tanah atau Lumpur.
Berdasarkan SK SNI S-04-1998-F, Kadar Lumpur maksimum yang diijinkan pada Pasir yaitu 5%. Cara Menguji dan Mengetahui jumlah Kadar Lumpur pada Pasir bisa dilihat DISINI..

2.  Kualitas Air Pencampur yang tidak baik, mengandung banyak kotoran Lumpur atau Bahan Organik, bisa juga lantaran Air yang dipakai untuk Campuran Mortar mengandung Bahan Kimia atau Senyawa yang bisa memperburuk proses pengikatan Semen pada Pasir dan Dinding Batubata atau Batako.

3.  Campuran adukan Semen dan Pasir (Mortar) yang tidak Homogen atau tidak Merata, sehingga ada/banyak butir pasir yang tidak diselimuti oleh Pasta Semen. Retak yang timbul biasanya Retak Rambut.

4.  Mortar yang terlalu banyak Pasir dan Kurang Semen, sehingga sama kejadiannya ibarat No. 3 diatas, yaitu Semua Butiran Pasir tidak sanggup diselimuti oleh Pasta Semen dangan baik dan cukup.

5.  Mortar yang terlalu banyak Semen dan Kurang Pasir. Semen yang terlalu banyak juga bisa mengakibatkan Retak Rambut pada Plesteran, lantaran Penyusutan akan terjadi Lebih Besar pada Plesteran yang memakai Semen yang terlalu banyak. Kaprikornus Retak ini terjadi tanggapan Penyusutan yang berlebihan pada Plesteran pada dikala kering.

C.  Teknis Kerja dan Faktor Lain

1.  Teknik pengerjaan yang kurang baik, yaitu Pleseran yang kurang Padat dan masih berongga pada sisi dalamnya. Ini bisa terjadi lantaran Kurang Tekan pada dikala pelaksanaan Plesteran.

2.  Pengeringan Mortar Plesteran yang terlalu cepat. Hal ini bisa lantaran Cuaca yang terlalu Panas pada dikala pekerjaan plesteran. Bisa juga lantaran Penyerapan Air Mortar oleh Batubata atau Batako (bahan Dinding) yang terlalu cepat, sehingga Mortar kering terlalu cepat. Kaprikornus sebaiknya Dinding Batubata atau Batako disiram terlebih dahulu sebelum diplester.

3.  Adanya Perbedaan Ketebalan plesteran yang Cukup Besar, sehingga besarnya Penyusutan Mortar pada satu bidang dinding plesteran menjadi tidak sama.

4.  Acian yang terlalu Tebal. Pada plesteran sistem Aci - Kering (di Aci sesudah Plesteran kering), sebaiknya tebal Acian tidak terlalu besar, lantaran hal ini bisa mengakibatkan Retak pada Acian tersebut.

Demikian artikel tentang Apa Yang Menjadikan Plesteran Dinding Rumah Kita Retak..,? yang dapat kami sampaikan. Untuk artikel lainnya tentang Test Berpengaruh Tekan Beton dapat dilihat DISINI

Post a Comment for "Apa Yang Menjadikan Plesteran Dinding Rumah Kita Retak...?"