Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Menguji Dan Menghitung Jumlah Persentase Kadar Lumpur Pada Material Pasir

 

Menurut SNI 03-3976-1995, Agregat halus ialah Pasir Alam sebagai hasil desintegrasi secara alami dari batu, atau Pasir yang dihasilkan oleh Industri pemecah kerikil dan mempunyai Ukuran Butiran terbesar 5,0 mm.

Menurut standard SK SNI S-04-1998-F,1989, Agregat Halus untuk Bahan Bangunan (kecuali Agregat Khusus, contohnya Agregat Ringan dan sebagainya) sebaiknya dipilih yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1.  Butir-butirnya tajam dan keras dengan Indeks Kekerasan ≤ 2,2.
2.  Kekal, tidak pecah atau hancur oleh dampak Cuaca (terik Matahari dan Hujan). Jika diuji dengan larutan Garam Natrium Sulfat bab yang hancur maksimum 12%, dan jikalau diuji dengan Garam Magnesium Sulfat bab yang hancur maksimum 10%.
3.  Tidak mengandung Lumpur lebih dari 5%, jikalau kandungan Lumpur pasir melebihi 5% maka pasir harus dicuci.
4.  Tidak mengandung Zat Organik yang terlalu banyak, yang dibuktikan dengan Percobaan Warna dengan memakai larutan NaOH 3%. Warna cairan diatas endapan pasir dihentikan lebih gelap dari warna standar pembanding.
5.  Distribusi ukuran butiran pasir mempunyai Modulus Kehalusan antara 1,5 hingga 3,8 dengan variasi butiran sesuai Standar Gradasi pasir.
6.  Untuk beton dengan tingkat keawetan tinggi, Agregat Halus dihentikan reaktif terhadap Alkali.
7.  Agregat Halus dari laut/pantai, penggunaannya harus dengan petunjuk forum investigasi bahan-bahan yang diakui.

Pada Persyaratan Nomor 3 diatas terang disebutkan bahwa Pasir yang baik untuk Bahan Bangunan ialah Pasir yang mempunyai Kadar Lumpur dibawah 5 %, dan jikalau kandungan Lumpur pasir melebihi 5% maka Pasir tersebut harus dicuci sebelum dipakai sebagai Bahan Bangunan.

Oleh alasannya ialah itu sebelum Material Pasir dipakai sebagai Bahan Bangunan, sebaiknya Pasir tersebut diuji terlebih dahulu untuk mengetahui persentase Kadar Lumpur yang terkandung didalamnya.

Cara Menguji Kadar Lumpur pada Pasir ada 2, yaitu :

1.  Pengujian menurut Volume, caranya adalah:

a.  Sediakan Pasir sebanyak kira-kira 250 ml, kemudian masukkan ke dalam Gelas Ukur kapasitas 500 ml.

(Gambar 1: Pasir dan Gelas Ukur kapasitas 500 ml)

b.  Masukkan Air Bersih ke dalam Gelas Ukur yang telah berisi Pasir tersebut, kira-kira hingga hampir penuh.
c.  Lakukan pengadukan, dengan cara menutup Mulut Gelas Ukur dengan rapat, kemudian bolak-balik Gelas Ukur tersebut berulang-ulang. Lakukan pengadukan selama mungkin biar semua Lumpur benar-benar terpisah dari semua Butiran Pasir.
d.  Setelah final diaduk, letakkan Gelas Ukur tersebut di daerah yang aman, dan biarkan selama 24 jam.
e.  Lalu lakukan Pengukuran nilai A dan B dengan memakai Penggaris, ibarat Gambar 2 dibawah ini.

(Gambar 2: Pengukuran nilai A dan B)

f.  Setelah nilai A dan B diketahui, maka Nilai Persentase Kadar Lumpur pada Pasir tersebut sanggup dihitung dengan Rumus dibawah ini :
Kadar Lumpur (%)  =  (A - B) / A x 100
g.  Contoh:
Jika dari hasil Pengukuran diperoleh nilai A = 5,6 cm, dan nilai B = 5,4 cm, maka:
Kadar Lumpur (%) = (5,6 - 5,4) / 5,6 x 100
Kadar Lumpur (%) = 0,2 / 5,6 x 100
Kadar Lumpur (%) = 0,0357 x 100
Kadar Lumpur (%) = 3,57

h.
  Nilai Kadar Lumpur = 3,57 % ini lebih kecil dari standard SK SNI S-04-1998-F,1989 yaitu dibawah 5 %, artinya Pasir yang diuji tersebut "layak" untuk pribadi dipakai sebagai Material Bangunan, tanpa harus dicuci terlebih dahulu.

2.  Pengujian menurut Berat, caranya adalah:

a.  Sediakan Pasir dan timbang sebanyak kira-kira 1000 gram. Lalu masukkan Pasir tersebut ke dalam Oven Pengering, dan keringkan pada temperatur 100 'C (100 derajat Celcius) selama 24 jam. Tujuannya ialah menghilangkan Kadar Air yang berada pada Pasir tersebut.

(Gambar 3: Pasir dan Oven Pengering)

b.  Setelah 24 jam dan Pasir telah benar-benar kering (kadar air-nya = 0), timbang Pasir tersebut. Berat Pasir kering ini = A (gram). Pasir ini kondisinya masih mengandung Lumpur.

(Gambar 4: Timbangan Digital)

c.  Setelah nilai A diproleh, kemudian basuh higienis Pasir tersebut, hingga semua Lumpurnya hilang.
d.  Setelah semua Lumpurnya hilang, masukkan kembali Pasir tersebut ke dalam Oven Pengering, dan keringkan pada temperatur 100 'C (100 derajat Celcius) selama 24 jam juga.
e.  Setelah 24 jam  dan Pasir telah benar-benar kering (kadar air-nya = 0), timbang Pasir tersebut. Berat Pasir kering ini = B (gram). Pasir ini kondisinya telah higienis dari Lumpur.

Demikian artikel tentang Cara Menguji Dan Menghitung Jumlah Persentase Kadar Lumpur Pada Material Pasir yang dapat kami sampaikan. Untuk artikel lainnya tentang Cara Memperbaiki Atap Rumah Genteng Metal Yang Bocor dapat dilihat DISINI.

Post a Comment for "Cara Menguji Dan Menghitung Jumlah Persentase Kadar Lumpur Pada Material Pasir"