Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perencanaan Adonan Aspal (Mix Design) 3

4. Pemilihan Jenis Aspal


Bahan aspal yang sanggup dipakai yakni aspal keras pen 60, aspal polimer, aspal modifikasi dengan Asbuton. Aspal juga harus memenuhi kriteria spesifikasi uji laboratorium dengan persyaratan berdasarkan tabel berikut:



5. Menentukan Kadar Aspal Optimum

Apa beda aspal dan semen????


BEBERAPA METODE MENENTUKAN KAO

  1. METODE ASPHALT INSTITUTE 
  2. METODE BINA MARGA (BM) 
  3. METODE BRITISH STANDARD
Pb = 0,035 a+ 0,045b + Kc + F


a =  persentase Coarse Aggregate (Agregat Kasar) 
b =  persentase Fine Aggregate (Agregat Halus) 
c =  persentase Fine Filler (Bahan Pengisi) 
K =  0.15 untuk 11 – 15 % lolos no.200 
        0.18 untuk 6 – 10 % lolos no.200 
        0.20 untuk < 5 % lolos no.200 
F = 0 – 2 % untuk peresapan oleh agregat


PEMERIKSAAN BAHAN CAMPURAN BERASPAL 

METODE MARSHALL (SNI -06-2489-1991)
  • Dikembangkan oleh Bruce Marshall dari US Army Corps of Engineers 
  • bertujuan untuk menyidik dan memilih stabilitas gabungan agregat dan aspal terhadap kelelehan plastis (flow)

APA FLOW ITU ???
FLOW DIDEFINISIKAN SEBAGAGAI PERUBAHAN DEFORMASI ATAU REGANGAN DARI TANPA BEBAN SAMPAI BEBAN MAKSIMUM

ALAT UJI MARSHALL
  1. Cetakan dengan diameter 10.16 cm dan tinggi 7,62 cm lengkap dengan pelat bantalan dan leher sambung 
  2. Mesin penumbuk berat 4,536 kg dan tinggi jatuh 45,7 cm 
  3. Alat Marshall yang terdiri dari : • kepala penekan • Cincin penguji (proving ring) • Arloji pengukur flow dengan ketelitian 0.25 mm 
  4. Oven 
  5. Water bath dengan pengukur suhu 20 – 60 ⁰C



Post a Comment for "Perencanaan Adonan Aspal (Mix Design) 3"