Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang


Salah satu jenis pekerjaan pondasi bangunan yakni pekerjaan tiang pancang. Pada kesempatan kali ini penulis ingin mencoba mengulas langkah kerja pekerjaan pondasi tiang pancang sesuai dengan pengalaman penulis di lapangan, yaitu sebagai berikut :

Pekerjaan Persiapan

  1. Perencanaan akses ke lokasi proyek untuk mobilisasi alat pancang dan tiang pancang.
  2. Perencanaan lokasi penempatan tiang pancang.
  3. Pembuatan skema titik tiang pancang beserta nomor urut tiang pancang.
  4. Pematokan titik pancang dengan memakai pecahan besi yang diberi simpul tali plastic pada ujung atasnya lalu dibenamkan ke dalam tanah ± 5 – 10 cm.
  5. Pemeriksaan tanggal pembuatan tiang pancang setiap kedatangan tiang pancang → sebaiknya tiang pancang dimobilisasi ke proyek sehabis melewati umur lebih dari 14 hari semenjak tanggal pembuatan untuk menghindari keretakan pada tiang pancang tersebut.
  6. Marking tiang pancang dengan cat setiap interval 0,5 meter.
  7. Buatlah lot vertical dengan benang yang diikat beban pada tripot dari kayu pada jarak kurang lebih 10 m dari titik tiang pancang.


Pelaksanaan

  1. Angkat tiang pancang pada titik angkatnya.
  2. Periksa arah horizontal posisi tiang pancang pada koordinat titik tiang pondasi dan periksa arah vertical dengan lot vertical.
  3. Apabila semua control vertical dan horizontal sudah memenuhi syarat pemancangan sanggup dilaksanakan.
  4. Buat kalendering untuk mengukur jumlah rebound pukulan hammer per 1 meter penurunan tiang.
  5. Untuk mini pile setiap kelipatan 6.0 meter (3.0 meter untuk akhir) dilakukan penyambungan tiang (pengelasan base plate).
  6. Pemancangan tidak boleh apabila : Ram stroke dan setting telah mendekati table yang diinginkan, lalu dilanjutkan dengan pengambilan final set pada 10 pukulan terakhir (umumnya < 10 mm untuk tiang pancang ukuran 40 x 40 cm dan < 15 mm untuk tiang pancang ukuran 30 x 30 cm) sesuai dengan yang disyaratkan dan dicatat pada kertas grafik (pondasi jenis end bearing pile) dan Tiang pancang telah mencapai kedalaman tertentu sesuai dengan yang disyaratkan (pondasi jenis friction pile).
  7. Apabila final set belum tercapai tetapi tiang pancang telah terbenam ke dalam tanah maka pemancangan sanggup dilanjutkan dengan memakai dolly sampai final set, namun apabila sehabis dilakukan pemancangan dengan dolly final set belum juga tercapai maka pemancangan dianggap gagal.


Demikian artikel tentang Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang yang dapat kami sampaikan. Untuk artikel lainnya tentang Pasang Tangki Air Pendam - Untuk Menghindari Penghisapan Air Pdam Secara Langsung dapat dilihat DISINI.

Post a Comment for "Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang"